.. keren.
Perhatikan ini: Sendiri dalam keramaian. Terlihat
begitu serius pada suatu topik. Pada saat suasana sedang tegang malah cuek,
nggak peduli. Selalu berbeda, bagai sebuah anomali, tak seperti kebanyakan
orang. Selalu diam dalam diskusi, tapi bukan pemalu dan pendiam, hanya kurang
basa – basi, dan saat berpendapat selalu blak - blakan tanpa berputar – putar. Selalu
menonjol, tapi dalam waktu bersamaan juga bersifat tertutup.
Ini adalah Introvert, dan gue
adalah introvert.
Introvert adalah sifat dan karakter
yang cenderung tertutup dan menyendiri. berlawanan dengan sifat Ekstrovert
yang periang—membutuhkan keramaian, interaksi sosial ruang yang luas dan
sebagainya. Introvert terlalu
sensitif terhadap Dopamine, sehingga terlalu banyak rangsangan eksternal
melelahkan mereka. Sebaliknya, ekstrovert seolah selalu kekurangan Dopamine, mereka
membutuhkan Adrenalin agar otak mereka menciptakan Dopamine. Dari total populasi dunia, hanya 25%
adalah introvert. Artinya Introvert adalah minoritas.
Seorang Introvert senang menjelajahi ruang pikirnya, dia adalah pemikir
yang dalam, mampu melihat suatu hal dari segala sisi. Biasanya mempunyai hobi membaca buku, menonton tayangan yang dapat mengasah
otak, dan
aktifitas yang mengekspresikan kreatifitas (menulis kreatif, musik dan seni,). Haus dengan segala hal yang berbau informasi.
Seorang Introvert tidak pernah mengategorikan dirinya
sebagai sesuatu yang positif ataupun negatif, ia lebih cenderung menuju netral
dalam kehidupannya. Seimbang, seperti Yin dan Yang. Oleh karena itu dalam
perdebatan dia biasanya netral dan menghindari konflik.
Interaksi sosial Seorang introvert berbeda dengan seorang ekstrovert. Dia
menikmati aktifitas dalam kesendirian atau dengan sedikit orang. Lebih memilih
mengekspresikan idenya dengan menulis daripada membicarakannya, karena dalam menulis dia dapat lebih terbuka dalam
mempresentasikan pikiran ataupun membagikan pengalamannya kepada orang lain. Dalam berkomunikasi cenderung tanpa
menatap lawan bicara.
Dalam diskusi seorang introvert lebih senang mendengar
daripada bercerita. Tapi bukan berarti pendiam, nggak peduli atau nggak
mengerti, tapi dia sedang menganalisa. Oleh karena itu dia cenderung menjadi
pendengar yang baik.
Tapi akan menjadi aktif setelah ada pada topik diskusi yang dia senangi atau yang
dia kuasai.
Introvert kurang suka pergi keluar, berada di depan
umum untuk waktu yang lama. Karena bagi dia, berada di sekeliling orang adalah hal yang
akan menghabiskan energinya. Dia akan mengambil data
dan situasi dengan sangat cepat, mengumpulkan informasi dan memproses pengalamannya,
sehingga merasa tidak perlu berlama - lama. Seorang introvert juga tidak mampu
menikmati undangan acara pernikahan, dia akan menghabiskan waktunya dengan satu
atau dua orang untuk membicarakan topik yang dia benar-benar kuasai.
Untuk menjaga dirinya tetap ‘bernergi’
dan ‘stabil’,
dia membutuhkan waktu dan ruang pribadi, lebih suka menyendiri dalam kamar
dengan pintu tertutup. Tapi sikap ini menimbulkan banyak salah paham, karena
sering diterjemahkan sebagai tanda depresi, atau atau anti sosial. Juga selalu
dikritik pemalu, sombong, pendiam dan kurang pergaulan (kuper). Padahal, Introvert
nggak selalu berkaitan dengan mudah depresi, anti sosial, sifat pemalu, pendiam
dan sombong.
Persahabatan
dan pertemanan adalah
hal yang nggak mudah untuk diawali oleh seorang introvert,
karena akan menguras energinya. Dia selalu mengamati dan mencoba beradaptasi
dengan suasana sebelum bergabung. Dalam pergaulan seorang introvert
lebih menyukai satu atau dua sahabat dekat dan memilih berkumpul dengan teman paling dekat saja, meskipun dia mampu mengenal banyak orang.
Mahatma Gandhi adalah Introvert, cara pemikirannya berbeda. Ghandi
bersikeras memperjuangkan perdamaian demi kebersamaan. Ia menetralkan
semua bentuk perbedaan.
Di dunia seni,
Introvert adalah penguasa. Dia adalah orang dengan kreatifitas berkelas nomor
satu. Karena dia dapat menyelam penuh ke dalam pemikirannya. Membaur bersama
intuisi dan ketenangan yang bersinergi dengan sunyi. Itulah syaratnya agar dapat
menciptakan sebuah Adikarya.
–Mihaly Csikszentmihalyi dan Gregory Feist–
Selain Mahatma Ghandi, ada pula tokoh dunia yang
lainnya, yaitu Albert Einstein, Bill Gates, Michael Jordan, Julia Roberts,
Nicole Kidman, dan J.K Rowling. Dia mampu membuktikan bahwa, dunia pun
membutuhkan dia. Jika kau senang dengan kartun dan tokoh pahlawannya, maka
hampir dari semua pahlawan itu bersifat Introvert. Saat tak dibutuhkan dia
menjadi orang biasa, namun saat keadaan genting dia berubah menjadi sosok yang
luar biasa.
Gue
adalah Introvert
"Kamu jalan - jalan kek, kemana
gitu? jangan kuper. di rumah melulu." Itu adalah kalimat yang meluncur
dari Bapak.
Mungkin beliau takut kalau anaknya akan
berakhir menjadi seorang kutu buku, takut gue akan sulit bersosialisasi dan
kuper. Andai beliau tahu, kalau gue lebih nyaman dirumah daripada jalan -
jalan, lebih suka surfing di internet daripada surfing di bali (gak mungkin
juga). Karena gue adalah seorang Introvert.
Gue sendiri butuh waktu lama untuk
menyadari kalau gue Introvert. Karena buat gue Introvert terlalu ekstrim kalau
bandingkan dengan sifat – sifat gue selama ini. Tapi ternyata itu salah, karena
menurut penelitian tidak pernah ada yang benar – benar murni Introvert dan
murni ekstrovert. Pernah merasa gak percaya, gue ambiil tes kepribadian pada situs ini
Dan hasilnya...
Kesimpulan: Gue beruntung lahir introvert, karena
lebih sering individualis, berbeda, kurang mengikuti banyak orang dan selalu
memiliki waktu sendiri yang berkualitas. Kalian yang merasa Introvert juga
jangan takut untuk menjadi Introvert, penyesuaian diri dengan dunia yang serba
ekstrovert adalah tindakan yang salah dalam membentuk kepribadian yang
berkualitas.


